Entri Populer

Senin, 11 Juni 2012


NONGKOJAJAR


Dari post sebeum-sebelumnya dapat di lihat bahwa pada daerah nongkojajar dipengaruhi oleh proses-proses tektonisme dan vulkanisme, karena dapat dilihat pada gambar yang terdapat pada post pertama yang menunjukkan bahwa daerah nongkojajar merupakan daerah lereng bawa gunung bromo tengger.sehingga dapat di pastikan bahwa daerah nongkojajar di pengaruhi oleh aktivitas vulkanisme dari gunung bromo. Dan pada proses vulkanisme pun tidak lain adalah salah satu dampak dari pergeseran atau pergerakan lempeng kerak bumi sehingga dapat di simpulkan bahwa pada daerah nongkojajar di pengaruhi oleh proses vulkanisme dan tektonisme. Hal ini dapat pula di lihat pada gambar di post ke-dua yang menunjukkan bahwa proses vulkanisme juga di pengaruhi oleh proses tektonisme (pergerakan lempeng kerak bumi) karena tanpa adanya proses tektonisme gunung berapi tidak akan terbentuk. 
sedangkan untuk proses denudasi banyak terjadi pada daerah nongkojajar karena pada daerah ini memiliki topografi atau kelerengan yang cukup curam karena daerah nongkojajar terletak pada bagian torehan dari lereng gunung bromo tengger, sehingga memiliki topografi yang cukup tinggi (elevasi tinggi dan lereng yang curam), iklim atau curah hujan pada daerah nongkojajar cukup tinggi sehingga pada pengikisar pada bahan-bahan batuan dapat terjadi dengan waktu yang relatif tidak lama, dan yang terakhir adalah aktivitas manusia pada daerah nongkojajar lebih dari 70% penduduknya merupakan seorang petani sehingga kegiatan pertanian pada daerah nongkojajar berkembang dengan sangat pesat. sehingga dapat di simpulkan bahwa pada daerah nongkojajar juga terjadi proses denudasi.
dan untuk proses deposisi pada daerah nongkojajar dapat di lihat pada sungai-sungai yang terdapat pada daerah ini, pada beberapatahun yang lalu pada sungai-sungai banyak sekali terdapat batu-batuan yang sangat besar yang di mungkinkan batuan tersebut merupakan batuan dari material gungung bromo yang membeku dan terangkut dari bagian hulu gunung bromo sehingga mengendap di daerah nongkojajar. itulah proses deposisi yang dapat saya ceritakan pada daerah nongkojajar.

DENUDASI
denudasi adalah serangkaian proses panjang yang mengakibatkan pengikisan permukaan Bumi dan berujung pada berkurangnya ketinggian dan relief bentang alam dan lanskap. Proses endogen seperti gunung berapi, gempa bumi, dan gaya angkat tektonik lempeng dan penampakan kulit benua hingga proses denudasi eksogen berupa pelapukan, erosi, dan mass wasting.
Denudasi melibatkan proses erosi mekanik, biologis, dan kimiawi berupa erosi, pelapukan dan mass wasting. Denudasi dapat meliputi pengikisan partikel padat dan material yang sudah larut. Hal ini mencakup subproses kriofraktur, pelapukan insolasi, kehancuran singkat, pelapukan garam, bioturbasi dan dampak antropogenik.
 Faktor yang mempengaruhi denudasi adalah:

DEPOSISI
Proses deposisi sering disamakan dengan sedimentasi. Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan erosi kemudian diendapkan dan selanjutnya dapat menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.
Berikut ini adalah ciri bentang alam akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
  1. Pengendapan oleh air sungai. Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam dan delta.
  2. Pengendapan oleh Air Laut. Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
  3. Pengendapan oleh angin. Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
Pengendapan oleh gletser. Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

VULKANISME
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Vulkanisme adalah fenomena yang berhubungan dengan gunung berapi dan aktivitas vulkanik. It includes all phenomena resulting from and causing magma within the crust or mantle of a planet to rise through the crust and form volcanic rocks on the surface. Ini mencakup semua fenomena yang dihasilkan dari dan menyebabkan magma dalam kerak atau mantel dari sebuah planet untuk bangkit melalui kerak dan membentuk batuan volkanik di permukaan.
Magma dari mantel bumi naik melalui kerak planet ini, jika magma dari mantel mencapai permukaan planet itu berperilaku berbeda tergantung pada viskositas dari cair konstituen batu . Viscous (thick) magma produces volcanoes characterised by explosive eruptions , while non-viscous (runny) magma produce volcanoes characterised by an effusive eruptions pouring large amounts of lava onto the surface. Kental (tebal) magma gunung berapi menghasilkan ditandai oleh letusan eksplosif , sementara non-viskos (meler) magma gunung berapi menghasilkan ditandai oleh letusan efusif menuangkan sejumlah besar lava ke permukaan.


TEKTONISME
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah.
1.    Orogenesa
Gerakan lapisan kulit bumi yang termasuk relatif cepat, menimbulkan Lipatan dan Patahan:
Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (anticlinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan(sinklinal).
Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat , baik secara vertical maupun secara horizontal. Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
2.    Epirogenesa
Epirogenese adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai berikut :
Epirogenesa Negatif : gerakan naiknya daratan seolah - olah permukaaan air laut turun
Epirogenesa Positif : gerakan turunnya daratan seolah olah permukaan air laut naik.